Soft skill dan hard skill
Rabu, 09 April 2014
Kamis, 29 Maret 2012
SOFT SKILL DAN HARD SKILL
APA ITU SOFT SKILL :
karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga).
karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga).
- kemampuan yang tidak terlihat
- kemampuan interpersonal diri pribadi seseorang
diluar kemampuan akademiknya (kecerdasan emosi, semangat, ambisi, empati,
dll). Interpersonal skill ini meliputi : manajemen waktu, punya goal setting
dan tujuan hidup yang jelas, kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi
(berhubungan dengan orang lain), kepeminpinan, kemampuan berbicara di depan
publik/khalayak ramai, dlsb.
Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Tetapi, soft skills
bukan sesuatu yang stagnan. Soft skill hanya bisa ditularkan, bukan diajarkan.
Cara meningkatkan soft
skills adalah sebagai berikut :
- learning by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan
seiring dengan pengalaman dalam dunia kerja/berorganisasi.
- Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
- Mengikuti pelatihan-pelatihan / seminar tentang
manajemen.
http://hadi-ansani.blogspot.com/2009/01/apa-itu-soft-skill.html
APA PERBEDAAN SOFT SKILL DAN HARD SKILL :
Sementara untuk pengertian hard skill atau sebagai orang menyebutnya hard competence sebagai berikut :
http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/23/sinergi-soft-skill-dan-hard-skill/
APA PERBEDAAN SOFT SKILL DAN HARD SKILL :
Soft skill adalah istilah sosiologis
yang mengacu pada sekelompok karakter kepribadian, rahmat sosial, fasilitas
dengan bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme bahwa orang tanda
untuk berbagai tingkat. Soft skill melengkapi hard skill, yang merupakan
persyaratan teknis pekerjaan.
Sementara untuk pengertian hard skill atau sebagai orang menyebutnya hard competence sebagai berikut :
Kompetensi keras merujuk pada pekerjaan
spesifik kemampuan, dan relevansi akan tentang pengetahuan khusus yang
berhubungan dengan "up to date" sistem.
Dari pengertian antara soft skill dan hard skill dapat kita menyimpulkan :
setiap profesi
profesi dapat di tuntut untuk memiliki hard skill yang khusus, tetapi
soft skill bisa merupakan kemampuan yang harus di miliki setiap profesi.
APA KETERKAITAN SOFT SKILL DAN HARD SKILL TERHADAP DIDUNIA KERJA DAN PERKULIAHAN :
Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di
tuntut untuk mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk
memasuki dunia nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama
kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional
dan ahli di bidang yang digeluti.
Hadis di atas menegaskan kita untuk membangun
sebuah kemapuan baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan
karir di masa depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya
nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam
mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada
banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses
dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
Istilah
soft skill memang tergolong baru terdengar, tetapi soft skill merupakan
kemampuan-kemampuan dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri anda, agar
dapat memotivasi diri dari orang lain, bertanggung jawab, membangun
relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan,
berekreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama,
mengelola sumber daya dan lain sebagainya.
SOFT SKILL APA SAJA YANG DI BUTUHKAN DI DUNIA KERJA :
Di dalam persaingan seperti
sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan
manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di
dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi.
Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat
mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual.
Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002)
terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi
(IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih
penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran,
kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan
orientasi nilai pada kinerja yang efektif.
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
- Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam pengambilan keputusan yang win-win solution.
- Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan tabah dalam menjalankan tugas.
- Motiovasi Diri, yang meliputi kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
- Empati pada Sesama ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
- Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
Sumber : http://disnakertransduk.jatimprov.go.id/edisi-122-februari-2011/366-kebutuhan-soft-skill-di-dunia-kerja
Langganan:
Postingan (Atom)